Shar-E

Shar-E
Berbagi Kebaikan menuju Baitullah

Rabu, 25 Januari 2017

Tabungan Umroh

Pengin Umroh belum ada dana ??????
NABUNG AJA

Tabungan Umroh adalah tabungan dalam mata uang Rupiah yang dirancang untuk membantu pelaksanaan ibadah umrah.

Manfaat :
Aman (bekerjasama dengan Bank BUMN)
Nyaman (buku tabungan dipegang sendiri oleh calon jamaah)
Mudah (setoran sesuai dengan kemampuan)
Tanpa batas waktu
Dapat diwariskan
Dapat di cek oleh jamaah
Terjadwal Pemberangkatannya


Persyaratan & Ketentuan :
  • Setoran awal HANYA Rp. 1.500.000,-
  • Setoran selanjutnya minimal Rp. 50.000,-
  • Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Umrah

Umroh Hebat (Hemat Banget)


Promo Umroh Hebat (Hemat Banget)
Menawarkan sebuah perjalanan ibadah umroh dengan biaya yang terjangkau, yaitu hanya 24 Juta rupiah saja (selama periode bulan Januari - Juli 2017).
Untuk info dan keterangan lebih lanjut :
Pin BB       : 5D2E279B
Telp / WA : 0822 3097 4234

Rokok !!!!

Kisah Saudara ku dan Rokoknya

http://topnews.in/health/files/Cigarette-butts.jpg
http://topnews.in/health/files/Cigarette-butts.jpg
Ini cerita dari saudara yang pulang umrah, hobbynya adalah merokok. Tidak peduli tulisan di kemasan yang mengingatkan bahaya rokok. Baginya (dan juga jutaan perokok lainnya) rokok adalah kenikmatan yang susah untuk dilepas. Maka sewaktu umrahpun, dua pak rokok dia masukkan kedalam tas.

Agak maksa memang, karena di Makkah dan Madinah, merokok sebenarnya sudah menjadi barang haram. Karena itu tidak ada tempat buat melakukan aktivitas bakar membakar itu. Satu-satunya tempat mungkin hanya di kamar hotel. Tapi, karena ia tidur dengan beberapa orang yang tidak suka rokok, maka sebagai minoritas dia terpaksa menghormati kebiasaan para mayoritas. Alhasil, diapun memilih untuk berdiam diri lebih lama di dalam kamar mandi hotel. Untuk merokok tentu saja.

Itu rencana awal. Karena ternyata kejadian yang ada tidak bisa selalu sesuai dengan rencana awal. Ternyata sulit baginya untuk merokok. Ada aja kejadian yang membuatnya gagal atau ilfil untuk itu. Kadang ada rokok, gak ada korek. Ada korek, rokoknya gak bawa. Ada yang ngasih rokok, eh rokoknya jatuh dan basah jadi ga bisa nyala. Terus pernah seperti ini, rokok sudah ada, korek api pun siap untuk dinyalakan, tempat sudah ada, kok ya ndilalah pas dinyalain tanganya malah kebakar… huhuhuhuhu…

Mau merokok kok susah bener, begitu pikirnya…

Untung orangnya termasuk yang open minded dan gak gampang ngambek. Jadi alih-alih dia menyesali nasib dan nangis sesenggukan di toilet,  dia  lebih memilih istigfar dan mencoba untuk intropeksi diri. Kemudian malah merasa bahwa mungkin ibadah umrah yang dia lakukan tak seharusnya digabung dengan isapan rokok. Jadi, ya sudahlah.. tinggalkan rokok dulu (paling tidak untuk sementara)

Eh tapi lucu ya, kalo lagi di Umrah, kita pasti suka ‘membuka mata hati lebar-lebar’.
Kehilangan uang pasti mikir, dosa apa yang telah kita lakukan, setelah itu istigfar.
Kehilangan sandal, mikir kesalahan yang mungkin pernah terjadi, setelah itu istigfar.
Nyasar, langsung mikir khilaf yang pernah diperbuat, setelah itu istigfar…
Bagus deh.  Tapi biasanya, kalo dah sampe rumah, kebiasaan itu gak lanjut dah.  Mau dapet kejadian apa juga, cuek aja. Mata hati kembali ditutup. Istigfar jadi barang mahal lagi. Gimana gak mahal, mikir istigfarnya masih ntar, kapan-kapan aja pas haji atau umrah… hehehe..

Tapi emang susah ya.. kalo dikit-dikit istigfar, dikit-dikit tobat dan setelah itu kita berbuat salah lagi. Pasti disebut tomat alias tobat kumat. Kalo jarang istigfar dan tobat, ntar kita dianggap sombong, udah salah kagak mau minta maaf pula…

Jadi gimana? Yang terbaik tentu saja setelah istigafar tidak lagi mengulangi…
*Itu yang terbaik, tapi andai itu tidak bisa?*
Ah entahlah..
Yang jelas kita memang disuruh sering-sering istigfar, Nabi saja yang sudah mendapat jaminan surga masih, bahkan istigfar selalu. Apalagi aku?
(ruli amirullah)
Bukan cerita Empat Mata
Oleh : Novatuti

Apa doa yang biasa dipanjatkan para jamaah ketika berada ditanah haram?
Yang pasti mereka akan berdoa untuk keselamatan dunia dan akhirat, keberkahan untuk kaum keluarga , keturunan yang baik, kesehatan  dan ketenangan jiwa. Dan untuk para lajang yang masih belum dipertemukan dengan pasangannya mereka akan meminta untuk dipertemukan secepatnya.
Begitu juga dengan saya, ketika masih di Tanah Air pun Saya telah menyiapkan sekumpulan doa yang akan saya panjatkan.

Bila saya di raudah nanti .
Di Mesjid Nabawi nanti.
Di depan multazam  nanti.
Di Jabal Rahmah nanti.

Karena tempat tersebut adalah sangat diijabah semua doa hamba Nya. Sebelum berangkat saya pernah ngobrol dengan seorang bapak di kantor saya. Pak, semoga pulang dari umroh nanti saya udah gak perlu pakai kacamata lagi’..
Itu benar benar doa yang sangat saya ucapkan dari hati. Karena menggunakan kacamata sepanjang hari bukanlah hal yang sangat direkomendasikan. Selain membuat pandangan mata sangat terbatas  juga terkadang membuat mata kelelahan.  Si Bapak menjawab..‘oh gampang,.. ntar sampai di sana operasi lasik aja”..

Waktu itu saya tertawa mendengar jawaban beliau.
Sebuah jawaban yang aneh atau komentar saya yang berlebihan.

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di tanah haram, Hal pertama yang kita lakukan tiada lain selain mengucapkan Subhanallah walhamdulillah wa syukurillah. Sungguh besar nikmat Allah.  Mudah sekali Allah memberikan nikmat Nya, Ketika sebagian orang masih menunggu untuk dapat berangkat haji entah tahun berapa entah kloter berapa, saya telah dimudahkanNya untuk berkunjung  ke sini. Berziarah ke berbagai tempat bersejarah perjalanan  agama Islam.

Perjalanan awal dimulai dengan ziarah ke mesjid Nabawi diteruskan ke mesjid Quba.Beberapa saat saya merogoh tas saya untuk mencari si kaca mata. Tapi astagfirullah.. kacamata ku hilang.. kemudian berfikir kok bisa hilang, bagaimana dengan jarak penglihatanku nanti?

Peristiwa ini saya laporkan  ke Muthowwif saya yaitu orang yang memimpin kegiatan umroh ini. Sekalian minta tolong kalau kalau ketemu dengan sekotak  kacamataku yang hilang .Tak lupa aku bercerita bagaimana doaku ketika berada ditanah air dikala itu. Dan Sang Ustad sambil tertawa berkata “selamat neng, doanya diijabah disini”

Haduh bukan itu maksud doaku. Aku hanya ingin tidak perlu melihat dengan menggunakan kacamata lagi bukan kehilangan kacamata. Tak hentinya saya ber istigfar memohon ampunan, mungkin cara saya berdoa yang salah. Tapi please bantu saya untuk memudah kan doaku ini…

Setelah kegiatan ziarah dan ibadah di Madinah selesai, dilanjutkan dengan kegiatan umroh. Seluruh jamaah bergerak ke Makkah lengkap dengan menggunakan pakaian ihram. Ambil Miqot di byr Ali dan tak lupa membaca niat umroh. Ibadah nya lancar  dan seluruh jamaah bisa pulang ke hotel dengan perasaan lega.
Alhamdulillah bisa istirahat.
Dan kemudian kita meneruskan untuk beribadah di Masjidil haram selama sisa kegiatan ini. Awalnya hanya niat dengan teman sekamar untuk bisa thawaf mengelilingi kaabah ba’da Zuhur.  Oleh karena cuaca yang panas dan sangat menyilaukan, pastilah sangatmembutuhkan kacamata pelindung, dan aku merogoh tas ku  untuk mencari kacamata hitam ku.
-- ilustrasi -
-- ilustrasi -
Dan Subhanallah.. hilang lagi.

Padahal baru saja aku kenakan ketika perjalanan dari Hotel ke Masjidil Haram tadi . Aku berusaha mencarinya tapi  jauh dalah hatiku aku sudah merasakan bahwa aku kehilangan kacamataku yang kedua.  Sedih sekali apalagi melihat ibadah thawaf yang aku jalani di tengah cuaca yang benar benar menyengat hari ini.

Huff
Sampai di hotel aku hanya terdiam..
Akhirnya aku hanya memiliki kacamata terakhir yang sudah aku siapkan sebelumnya. Sambil memandang kacamata itu aku berdoa lagi.. Allah please dong kacamata terakhir ini jangan hilang lagi.

Tapi aku merasa, kayanya jika masih ditanah Haram ini, kemungkinan kacamataku akan hilang lagi, jadi daripada kehilangan lagi lebih baik segera aku sedekahkan.
Sejenak aku memandang Teh Eny, teman sekamarku yang sangat prihatin dengan musibahku. Kemudian aku berkata Teh,, ini kacamataku disimpan ya,, daripada aku kehilangan lagi, lebih baik dikasih ke  teteh aja”

Beliau menerima dengan senang dan aku pun lega  karena telah menghilangkan kacamataku yang terakhir. Lengkap sudah aku kehilangan semua kacamatalku dirumah Allah ini. Hanya dengan sebuah doa sederhana yang aku ucapkan di tanah air sebelumnyaSemoga ini jalan terbaik  yang ditunjukkan Alllah. Karena meskipun aku kehilang semua penuntun mata ku. Alhamdulillah aku dapat menyelesaikan semua ibadah ku, dan tidak tersesat.
(Novatuti)

***
Catatan kecil dari admin:

Sebuah kisah untuk direnungkan. Jadi merasa diingatkan, betapa sesungguhnya Allah lah yang Maha Tahu akan segala yang terbaik untuk umatnya.
 Namun seringkali kita berpikiran lain. Terkadang, kita merasa doa kita tidak dikabulkan.
Ada pula yang merasa dikabulkan tapi ternyata tidak sesuai dengan keinginannya.

Mengapa ini bisa terjadi?
Apakah Allah tak mendengar doa-doa kita? Tentu tidak, karena Allah Maha Mendengar.
Apakah Allah tidak bisa mengabulkan doa-doa kita? Tentu tidak, karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Apakah Allah salah mengartikan doa-doa kita? Tentu tidak, karena Allah Maha Mengetahui..

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu mengenai Aku maka (jawablah), bahwasannya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah: 186).

Yang terjadi, mungkin kita lah yang tidak mendengar jawaban-jawabanNYA.
Mungkin kita lah yang belum melihat kekuasaan Allah.
Mungkin kita lah yang justru tidak mengerti apa-apa yang menjadi jawabanNYA…

Rasullulah SAW bersabda pada sebuah hadist

”Seorang hamba do’anya senantiasa akan dikabulkan selama tidak berdo’a untuk perbuatan dosa, atau memutuskan silaturrahim, serta selama tidak tergesa-gesa. Beliau ditanya, wahai Rasulullah apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa?. Rasulullah menjawab, “Aku telah berdo’a, aku telah berdo’a, tetapi aku belum melihat do’aku dikabulkan. Lantas ia merasa kecewa dengan hal itu, sehingga ia pun tidak mau lagi berdo’a.”
(HR. Muslim).

Setiap doa yang kita terbangkan ke langit penuh harap, setiap doa yang lirih kita ucapkan di tengah keheningan malam, setiap doa yang dengannya air mata mengalir membersihkan pipi, akan selalu diterima oleh Allah SWT.

Dan Allah dengan segala kasih sayangnya, akan menjawab doa-doa hambaNYA dengan cara yang paling indah, paling tepat dan paling menakjubkan.
Allah akan memenuhi keinginan kita di saat yang tepat atau bahkan memberi kita sesuatu yang jauh lebih baik dari yang kita minta.
Karena Allah benar-benar mengetahui apa-apa yang terbaik bagi dunia maupun akhirat hambaNYA.

Bagi manusia , mungkin untuk memahami semuanya, terasa butuh waktu dan butuh pengertian mendalam. Tapi percayalah, semua hanya masalah waktu.
Apalagi memang, apa-apa yang terlihat secara kasat mata sebenarnya hanyalah permukaan saja. Selalu ada hikmah mendalam di setiap kejadian. Baik itu kejadian yang tampaknya menyenangkan maupun kejadian yang tampaknya tidak menyenangkan. Butuh mata hati untuk bisa melihat hikmah di balik kejadian.

Alhamdulillah, saudari Nova di tengah segala kehilangannya, tetap mampu melihat dunia dengan mata hati. Bahkan ia malah bisa menjadi manfaat bagi sekitar dengan memberikan kacamata terakhirnya pada orang lain.
Saat itu saudari Nova memang kehilangan kacamatanya, tapi aku rasa, ia semakin terbuka mata hatinya. (Ruli Amirullah)